Selasa, 17 September 2013

Jangan Ditanya

Mungkin terlihat bodoh, karena memang bodoh.
It might look stupid, because it's stupid.

Belum genap sebulan menginjakkan kaki di kota budaya,
rindu kampung halaman kembali terulang.
Hal yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Less than a month set foot in this cultural city,
homesick repeated.
The same as previous years.

Bak udang dibalik batu, ada alasan dibalik pernyataan.
there is a reason behind the statement

Sudah sering muncul di benak kadangkala bersenang-senang,
kapan akan menangis?
Karena selalu yakin semua hal duniawi didasarkan keadilan.
Have often come to mind sometimes doing some fun,
when to cry?
Because always believe all things earthly, justice is based.

Terjadilah..
Yang awalnya berpasangan berakhir perpisahan.
Kehilangan hampir separuh semangat tuk hidup.
It's happen ..
paired ends farewell.
Lost nearly half spirit of alive.

Sendiri..
Saat semua dihadapi sendiri justru timbul ketakutan.
Kisah buruk dari sebuah catatan simfoni persahabatan,
yang tak bisa berbuat apa-apa karena terikat hitam di atas putih.
Alone..
When all faced their own, fears would arise.
Bad story of a friendship symphony notes,
can not do anything because it is bound in black and white.

Saat yang tepat untuk mundur jauh ke belakang.
Melihat kembali debu dan abu yang dibuat.
Meratapi apapun yang membuatnya hangus.
Walaupun kadang harus teteap menghidupi sahabat api agar tak redup cahayanya
Good time to retreat further back.
Looking back at the dust and ashes are made.
Lamenting that makes any charred.
Although sometimes had to keep the friend of fire did not dim the light

Sakitkah? / Whether pain?
Jangan ditanya. / Please dont ask that, it is.

dan rindu kampung halaman pun kuakhiri hanya dengan
menelusuri kearifan teknologi dengan matanya yang memandang
jauh dari angkasa luar.
and homesickness ended only with
browse by his wisdom that sees technology
away from the outer space.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar